Bukan Semata- mata Main Permainan, Ini Khasiat Edukatif Mobile Legends selaku Ekskul Sekolah di Surabaya
Permainan Mobile Legends hendak masuk kurikulum pelajaran di sekolah. Game online mobile ini rencananya hendak ditambahkan ke kurikulum selaku perlengkapan bantu pendidikan edukatif mulai tahun ajaran baru.

Berita ini di informasikan Kepala Bidang (Kabid) Guru serta Tenaga Kependidikan Dinas Pembelajaran Kota Surabaya, Tri Endang Kustianingsih di sela pembukaan program MLBB Teacher Ambassador di Surabaya, dilansir hari Kamis(15/5/2025). Tri berkata Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menunjang kedatangan program inovatif ini selaku bagian pembelajaran nilai kepribadian dari permainan, di samping berlangsungnya pembelajaran akademik.
“Targetnya bisa jadi tahun ajaran baru, sebab guru- guru kan telah dilatih, biar pula dapat membuat suatu strategi pendidikan yang baru. Sehingga di dalamnya pula wajib ketahui terdapat pembelajarannya edukatif, game- game edukatif semacam apa, yang nanti hendak ditekankan kepada guru- guru, ke kanak- kanak kita,” kata Tri.
Ahli IT Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Lukman Hakim menyongsong positif langkah Dinas Pembelajaran (Dispendik) Kota Surabaya yang menjadikan Mobile Legends Bang Bang (MLBB) selaku ekstrakurikuler di sekolah.
Kebijakan ini rencananya mulai diterapkan tahun ajaran 2025/2026. Bagi Lukman, yang butuh ditekankan merupakan bukan semata- mata bermain game- nya, melainkan gimana siswa belajar dari prosesnya.
“Yang butuh dipikirkan bukan lagi tentang menghakimi dunia permainan, tetapi gimana mengintegrasikannya ke dalam strategi pendidikan yang efisien,” tutur Lukman di Surabaya, Rabu(21/5).
Dia menyebut pembelajaran sepatutnya fleksibel serta adaptif. Oleh sebab itu, pembelajaran modern harus bertransformasi serta merangkul ruang- ruang digital yang relevan ataupun dekat dengan dunia generasi muda.
“Permainan Mobile Legends ini mempunyai sebagian keunggulan. Awal, permainan ini terkenal di golongan anak muda, sehingga sekolah mempunyai peluang buat berhubungan dengan dunia digital siswa,” sambungnya.
Tidak hanya itu, Mobile Legends pula bisa menolong kenaikan soft skill siswa, semacam kerja sama regu, komunikasi, strategi, pengambilan keputusan yang diperlukan dalam kehidupan tiap harinya.
Keunggulan ketiga merupakan pengembangan keahlian digital. Permainan Mobile Legends bisa melatih keahlian berpikir logis, membongkar permasalahan, serta keahlian anak menyesuaikan diri dengan teknologi.
“Maksudnya relevan dengan tuntutan dunia kerja di masa depan. Berpikir komputasional cocok dengan langkah kemendikdasmen buat memasukkan pelajaran yang beririsan dengan dunia IT (Permainan serta AI),”cerah Lukman.
Berikutnya, ekstrakurikuler Mobile Legends di sekolah bisa jadi alternatif pendidikan yang mengasyikkan. Dengan begitu, siswa bisa lebih termotivasi buat menjajaki aktivitas belajar.
”Menjadikan Mobile Legends selaku ekstrakurikuler di sekolah bukan semata- mata tren, namun pula upaya strategis buat mempersiapkan generasi muda di masa digital,” tukas Lukman.
Penyiapan Guru
Bekerja sama dengan pengembang game online Moonton Permainan, Pemerintah Kota Surabaya menggelar pelatihan fasilitasi kegiatan bermain siswa untuk guru lewat program Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Teacher Ambassador di Surabaya. Program ini melatih guru jenjang SD, SMP serta SMA MLBB buat mewadahi serta memfasilitasi kegiatan bermain bersama (mabar) dengan siswa supaya berlangsung edukatif, sehat, serta membangun.
Pada pelatihan ini, guru dilatih memfasilitasi siswa belajar soft skill semacam komunikasi efisien, kerja sama regu, berpikir strategis, sampai perhitungan aritmatika simpel yang kerap timbul dalam game. Siswa pula diharapkan belajar meningkatkan kepribadian, komunikasi, sportivitas, dan keahlian kognitif.
Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elestianto Dardak melaporkan grupnya menyongsong program ini. Baginya, perihal ini jadi wujud menyesuaikan diri ekosistem pembelajaran pada pertumbuhan era, tercantum pada kemampuan esports serta dunia digital.
“Aku optimis, bila para guru diberikan uraian serta pelatihan yang lumayan, mereka dapat jadi agen berarti dalam menggunakan teknologi serta hiburan digital secara positif di area sekolah,” kata Emil.
“Apabila ditunjukan dengan benar, game online semacam Mobile Legends: Bang Bang dapat jadi perlengkapan bantu buat mendidik generasi muda supaya mempunyai ketertiban, sportivitas, serta keahlian sosial yang kokoh,” ucapnya.
Mendukung Karier Esport
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkata grupnya mengakui terdapat anggapan negatif terhadap game online di tengah warga, seperti game yang terdapat di situs simpatitogel. Baginya, anggapan ini wajib dikaji ulang. Pengelolaan game online yang baik baginya dapat menjembatani anak memahami teknologi, menuntaskan permasalahan, bekerja sama, serta menyalurkan bakat di bidang handal esports yang belum banyak diketahui di ranah pembelajaran resmi.
“Sepanjang ini kita cuma ketahui main game online itu tidak mendidik serta apalagi tidak menciptakan. Tetapi lewat program ini, kami rasa bisa mendesak mutu pembelajaran tidak cuma di Surabaya, tetapi pula di Indonesia serta membagikan peluang generasi muda buat berkarier di industri esport ke depannya,” kata Eri.
Kepala Bidang Pengembangan Ekosistem game online Moonton Indonesia Erina Tan menarangkan kalau Provinsi Jatim, spesialnya Surabaya, mempunyai banyak jumlah akun pemain game online Mobile Legends: Bang Bang. Para pemain berasal dari lintas generasi. Kedudukan guru baginya berarti dalam menunjang area bermain yang sehat, terawasi, serta terpelihara.
Dikenal, sebagian pemain timnas Mobile Legends: Bang Bang Indonesia buat SEA Permainan berasal dari Surabaya, semacam Cindy Laurent Siswanto serta Michelle Denise Siswanto. Keduanya mencapai medali emas di SEA Permainan 2023.
“Kita memandang kesiapan pula dari suatu region, kalau Jawa Timur, spesialnya kota Surabaya, siap buat bawa inovasi serta pengembangan yang lebih up to date di bidang digital serta AI ini. Dengan begitu mudah- mudahan program ini dapat terus menjadi memajukan inovasi dari seluruh umur,”ucapnya.